Rabu, 16 Juli 2008

Menjaga Keselamatan Anak


Sebagai orang tua kita mesti senantiasa memperhatikan segala hal yang dapat membahayakan anak-anak kita terutama yang masih kecil (balita). Selain itu aktivitas anak kecil seringkali mengandung potensi bahaya. Barangkali kita pernah memperhatikan hal-hal sbb.: .....anak bermain & lari-lari di jalan depan rumah dimana banyak sepeda motor maupun mobil berlalu lalang .....anak bermain naik turun tangga di rumah, atau eskalator di mall waktu kita ajak jalan-jalan .....anak bermain pisau yang kebetulan kita tak sengaja menaruhnya pada posisi yang dapat dijangkau anak ....anak bermain pompa sepeda dan kadangkala memasukkan ujung selang pompa ke mulut atau telinga, dsb. BERIKUT BEBERAPA LANGKAH UNTUK DIPERTIMBANGKAN: STEP-1 SELALU AMATI POTENSI BAHAYA DI AREA DIMANA ANAK BERMAIN/BERADA & SINGKIRKAN/HILANGKAN POTENSI-POTENSI BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASI ATAU HINDARKAN ANAK DARI LOKASI TERSEBUT. Orang tua harus jeli memperhatikan lokasi yang biasa yang dilalui anak & sekitarnya, coba lihatlah dengan seksama potensi bahaya apa yang mungkin dapat terjadi, kita lihat pada arah depan-belakang,samping kiri-kanan, maupun atas-bawah. Sekiranya dijumpai adanya potensi bahaya maka coba lakukan upaya untuk menghilangkan potensi bahaya tersebut atau melokalisir bahaya tersebut, dengan cara agar anak tidak bermain di lokasi yang berbahaya tersebut. Misalnya di halaman tetangga sebelah ada lubang galian yang dalam dan tidak ada pagarnya, padahal anak kita bisa jadi main di area tersebut, walaupun lubang itu mungkin cuma sementara saja kita tetap harus waspada karena walaupuncuma sementara bisa saja mencelakakan, maka langkah pertama sebaiknya kita sarankan pada tetangga kita untuk memagarinya atau memberi tutup yang kuat, tapi barang kali bisa jadi tetangga kita tersebut tidak/belum mau melakukannya, maka kita harus melokalisirnya dengan melarang anak kita main di lokasi tersebut, kalaupun terpaksa main di lokasi tersebut (misalnya karena anak menangis jika dilarang), maka orang tua harus mengawasi dengan ketat sampai potensi bahaya tersebut tidak ada lagi. beberapa contoh kasus lain, misalnya:......anak bermain & lari-lari di jalan depan rumah dimana banyak sepeda motor maupun mobil berlalu lalang, --> cobalah buat pagar halaman rumah terhadap jalan sehingga anak tidak keluar ke jalan, atau kalau untuk itu sulitdapat dibuat "polisi tidur", tentunya dengan berkoordinasi dengan tetangga sekitar, dan harus tetap dalam pengawasan orang tua. Untuk mengingatkan kepada pengguna jalan ada baiknya dibuat tulisan peringatan "HATI-HATI BANYAK ANAK KECIL" di lokasi jalan tersebut. .....anak bermain naik turun tangga di rumah, atau eskalator di mall waktu kita ajak jalan-jalan.--> pastikan tangga di rumah kita ada pagarnya dan sebaiknya design pagar tangga tersebut tidak dapat dipanjat anak(dengan memasang pagar arah vertikal sehingga sulit dipanjat), pastikan pula lantainya tidak licin, dan yang penting anak harus selalu diingatkan, misalnya: adik hati-hati ya kalau naik-turun tangga, tidak boleh sambil lari-lari,harus pelan-pelan dan berpegangan pagar. ...anak bermain pisau yang kebetulan kita tak sengaja menaruhnya pada posisi yang dapat dijangkau anak atau ...anak bermain pompa sepeda dan kadangkala memasukkan ujung selang pompa ke mulut atau telinga..--> orang tua harus berhati-hati dengan barang-barang berbahaya setelah dipergunakan, jangan lupa harus dikembalikanlagi ke posisi yang tidak dapat dijangkau anak, seperti disimpan di almari yang terkunci. Jika sudah terlanjur dipegang anak, bujuklah agar diserahkan pada kita dan coba jelaskan bahayanya (tentu dengan bahasa anak-anak) jika main-main dengan benda tersebut. ...anak bermain pada ayunan yang terbuat dari besi.---> orang tua harus memastikan, apakah ayunan tersebut cukup aman?, apakah ada besi yang sudah keropos? apakah tidak ada anak lain di area ayunan yang mungkin saja terkena ayunan, dsb. STEP-2 BERIKAN PENYULUHAN SINGKAT KEPADA ANAK & TERUS DIINGATKAN. Seperti halnya penerapan HSE/K3 di perusahaan, yaitu semua orang yang terkait harus diberikan safety induction(penyuluhan keselamatan) sesuai potensi bahaya yang dihadapi, maka anak kecilpun harus diberikan safety induction sesuai dengan kondisi lokasi yang biasa yang dilalui anak & sekitarnya, dimana tentu dengan bahasa yang mudah dipahami seorang anak kecil. Misalnya sebagai contoh: Adik, kalau main di jalan terus mau nyebrang, sebelum nyebrang harus toleh kiri, toleh kanan dulu ya, lihat duluada kendaraan mau lewat apa tidak, jika tidak ada kendaraan yang mau lewat baru nyebrang (sambil kita memberi contoh langsung & anak mempraktekkan). STEP-3 AWASI TERUS, BARANGKALI ADA JUGA POTENSI BAHAYA BARU YANG MUNCUL. Namanya anak kecil walaupun sudah dibilangin, orang tua harus tetap mengawasinya agar terhindar dari bahaya yang mungkin saja bisa terjadi. STEP-4 BERIKAN CONTOH KONGKRIT SEPERTI KEJADIAN KECELAKAAN DARI BERITA TV/VIDEO Tunjukkan pula beberapa contoh nyata kejadian di TV atau Video tentang orang yang tertabrak, misalnya: tuh dik, jika nyebrang jalan tidak hati-hati, jadinya ketabrak deh, adik nggak mau kan kaya gitu, makanya harus hati-hati kalau nyebarang ya. Semoga bermanfaat, atau mungkin ada masukan/saran dari anda yang membaca blog ini, sebelumnya saya ucapkan terimakasih.