Kamis, 07 April 2011

berhati-hati dengan air panas


...air panas dalam termos seringkali kita perlukan untuk dicampur dengan air yang ada di bak kamar mandi atau air dari tandon air untuk dibuat jadi air hangat untuk keperluan mandi anak, ....yang perlu diperhatikan saat air panas dalam termos telah dipakai dan masih tersisa sebagian adalah JANGAN LUPA SEGERA TUTUP KEMBALI TERMOS tersebut, ...karena ada kemungkinan anak menarik termos tersebut dan air panas dalam termos akan tersiram secara tidak sengaja ke bagian tubuh anak, ...JANGAN KITA BERPIKIR cuma untuk sementara saja kok terbuka..., karena momen yang begitu singkatpun bisa menimbulkan celaka.

...begitu pula saat air panas dalam segelas teh atau kopi yang ditaruh di atas meja, sebaiknya meja tersebut tidak usah diberi taplak, karena begitu taplak meja di tarik oleh anak, ...air panas dalam cangkir dapat tersiram ke anak secara tidak sengaja, ..barangkali dari pembaca ada pengalaman lainnya?

Kamis, 31 Maret 2011

....POTENSI BAHAYA terkait MOBIL


....garasi mobil di rumah kita kadangkala mempunyai permukaan lantai yang miring yang memungkinkan mobil nggelinding jikalau handrem terlepas dengan tak disengaja, ...jika anak-anak kita suka main di dalam mobil, maka ada baiknya mengganjal ban mobil agar jika handrem terlepas tak disengaja tidak menyebabkan mobil menggelinding sehingga dapat membahayakan anak-anak ataupun orang lain. ....

....namun saat mobil mau dipakai tentu jangan lupa ambil ganjal rodanya terlebih dulu!

...hal lain terkait mobil, saat ingin atret atau mundurkan mobil di halaman rumah agar dipastikan juga kondisi belakang mobil sudah aman dari anak-anak, ....posisi belakang mobil tidak semua dapat terjangkau oleh kaca spion, ...walaupun barangkali sudah dilengkapi dengan sensor parkir atau spion belakang ada baiknya dipastikan juga dengan menengok secara langsung, .....agar lebih safety bisa juga dengan memasukkan anak-anak ke dalam mobil, ...baru kemudian mobil diatretkan, ...barangkali para pembaca punya tips lain?

Rabu, 16 Juli 2008

Menjaga Keselamatan Anak


Sebagai orang tua kita mesti senantiasa memperhatikan segala hal yang dapat membahayakan anak-anak kita terutama yang masih kecil (balita). Selain itu aktivitas anak kecil seringkali mengandung potensi bahaya. Barangkali kita pernah memperhatikan hal-hal sbb.: .....anak bermain & lari-lari di jalan depan rumah dimana banyak sepeda motor maupun mobil berlalu lalang .....anak bermain naik turun tangga di rumah, atau eskalator di mall waktu kita ajak jalan-jalan .....anak bermain pisau yang kebetulan kita tak sengaja menaruhnya pada posisi yang dapat dijangkau anak ....anak bermain pompa sepeda dan kadangkala memasukkan ujung selang pompa ke mulut atau telinga, dsb. BERIKUT BEBERAPA LANGKAH UNTUK DIPERTIMBANGKAN: STEP-1 SELALU AMATI POTENSI BAHAYA DI AREA DIMANA ANAK BERMAIN/BERADA & SINGKIRKAN/HILANGKAN POTENSI-POTENSI BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASI ATAU HINDARKAN ANAK DARI LOKASI TERSEBUT. Orang tua harus jeli memperhatikan lokasi yang biasa yang dilalui anak & sekitarnya, coba lihatlah dengan seksama potensi bahaya apa yang mungkin dapat terjadi, kita lihat pada arah depan-belakang,samping kiri-kanan, maupun atas-bawah. Sekiranya dijumpai adanya potensi bahaya maka coba lakukan upaya untuk menghilangkan potensi bahaya tersebut atau melokalisir bahaya tersebut, dengan cara agar anak tidak bermain di lokasi yang berbahaya tersebut. Misalnya di halaman tetangga sebelah ada lubang galian yang dalam dan tidak ada pagarnya, padahal anak kita bisa jadi main di area tersebut, walaupun lubang itu mungkin cuma sementara saja kita tetap harus waspada karena walaupuncuma sementara bisa saja mencelakakan, maka langkah pertama sebaiknya kita sarankan pada tetangga kita untuk memagarinya atau memberi tutup yang kuat, tapi barang kali bisa jadi tetangga kita tersebut tidak/belum mau melakukannya, maka kita harus melokalisirnya dengan melarang anak kita main di lokasi tersebut, kalaupun terpaksa main di lokasi tersebut (misalnya karena anak menangis jika dilarang), maka orang tua harus mengawasi dengan ketat sampai potensi bahaya tersebut tidak ada lagi. beberapa contoh kasus lain, misalnya:......anak bermain & lari-lari di jalan depan rumah dimana banyak sepeda motor maupun mobil berlalu lalang, --> cobalah buat pagar halaman rumah terhadap jalan sehingga anak tidak keluar ke jalan, atau kalau untuk itu sulitdapat dibuat "polisi tidur", tentunya dengan berkoordinasi dengan tetangga sekitar, dan harus tetap dalam pengawasan orang tua. Untuk mengingatkan kepada pengguna jalan ada baiknya dibuat tulisan peringatan "HATI-HATI BANYAK ANAK KECIL" di lokasi jalan tersebut. .....anak bermain naik turun tangga di rumah, atau eskalator di mall waktu kita ajak jalan-jalan.--> pastikan tangga di rumah kita ada pagarnya dan sebaiknya design pagar tangga tersebut tidak dapat dipanjat anak(dengan memasang pagar arah vertikal sehingga sulit dipanjat), pastikan pula lantainya tidak licin, dan yang penting anak harus selalu diingatkan, misalnya: adik hati-hati ya kalau naik-turun tangga, tidak boleh sambil lari-lari,harus pelan-pelan dan berpegangan pagar. ...anak bermain pisau yang kebetulan kita tak sengaja menaruhnya pada posisi yang dapat dijangkau anak atau ...anak bermain pompa sepeda dan kadangkala memasukkan ujung selang pompa ke mulut atau telinga..--> orang tua harus berhati-hati dengan barang-barang berbahaya setelah dipergunakan, jangan lupa harus dikembalikanlagi ke posisi yang tidak dapat dijangkau anak, seperti disimpan di almari yang terkunci. Jika sudah terlanjur dipegang anak, bujuklah agar diserahkan pada kita dan coba jelaskan bahayanya (tentu dengan bahasa anak-anak) jika main-main dengan benda tersebut. ...anak bermain pada ayunan yang terbuat dari besi.---> orang tua harus memastikan, apakah ayunan tersebut cukup aman?, apakah ada besi yang sudah keropos? apakah tidak ada anak lain di area ayunan yang mungkin saja terkena ayunan, dsb. STEP-2 BERIKAN PENYULUHAN SINGKAT KEPADA ANAK & TERUS DIINGATKAN. Seperti halnya penerapan HSE/K3 di perusahaan, yaitu semua orang yang terkait harus diberikan safety induction(penyuluhan keselamatan) sesuai potensi bahaya yang dihadapi, maka anak kecilpun harus diberikan safety induction sesuai dengan kondisi lokasi yang biasa yang dilalui anak & sekitarnya, dimana tentu dengan bahasa yang mudah dipahami seorang anak kecil. Misalnya sebagai contoh: Adik, kalau main di jalan terus mau nyebrang, sebelum nyebrang harus toleh kiri, toleh kanan dulu ya, lihat duluada kendaraan mau lewat apa tidak, jika tidak ada kendaraan yang mau lewat baru nyebrang (sambil kita memberi contoh langsung & anak mempraktekkan). STEP-3 AWASI TERUS, BARANGKALI ADA JUGA POTENSI BAHAYA BARU YANG MUNCUL. Namanya anak kecil walaupun sudah dibilangin, orang tua harus tetap mengawasinya agar terhindar dari bahaya yang mungkin saja bisa terjadi. STEP-4 BERIKAN CONTOH KONGKRIT SEPERTI KEJADIAN KECELAKAAN DARI BERITA TV/VIDEO Tunjukkan pula beberapa contoh nyata kejadian di TV atau Video tentang orang yang tertabrak, misalnya: tuh dik, jika nyebrang jalan tidak hati-hati, jadinya ketabrak deh, adik nggak mau kan kaya gitu, makanya harus hati-hati kalau nyebarang ya. Semoga bermanfaat, atau mungkin ada masukan/saran dari anda yang membaca blog ini, sebelumnya saya ucapkan terimakasih.